Malam dingin menusuk tulang, aku berjalan menuju parkiran rumah sakit. Banyaknya pekerjaan dinas sebagai perawat sejak siang hingga malam ini membuat tubuhku lelah.. otot ku kejang, mata melotot, lidah terjulur, pantat membengkak. Ahhh...
Ku geber motorku secepat kilat membelah gelapnya malam menuju kost. Mataku begitu mengantuk, tanpa sadar motorku terbang.. suiiiing....!!
10 menit kemudian aku pun tiba dikost.. di kost aku disambut oleh kedua temanku, Udin dan Udo. Mereka kebetulan sedang menginap di tempatku. Mereka begitu riang, mereka menyambutku dengan barongsai, menabuh genderang perang, meniup sangkakala, dan topeng monyet.. karena terlalu lelah, aku pun mengabaikan pertunjukan mereka dan segera masuk untuk tidur, tidak lupa menggosok gigi.
30 menit berlalu, Udin tiba-tiba membangunkan aku yang sedang bobo syantik.
"cuy, motor ente di mane?" Udin bertanya gemas smbil salto.
"di depan situ kan?" Jawab ku sambil terkantuk..
"Nggak ada, sumpah demi sumpah!" balas udin smbil menyelam minum air.
Kami bertiga pun keluar untuk memastikan. Alangkah terkejut nya aku mendapati motor ku telah hilang di telan bumi. Uwoooo....!! Aku meronta-ronta, aku tak sanggup atas cobaan ini, aku melompat ketante-girangan, aku menggeliat, aku berak dicelana, aku kencing di mulut, aku menjadi tak terkontol.
Dengan kebingungan dan kelaparan kami pun cepat-cepat melapor ke kantor Polisi. Berharap suatu hari nanti, motor andalan ku akan kembali ditemukan.
Hingga tulisan ini ditulis oleh penulis, motor itu tak pernah ditemukan keberadaan nya..
Mungkinkah terhisap oleh blackhole, atau diambil alien untuk dikawin-silangkan dengan babi, atau hilang di segitiga bermuda, semua masih menjadi misteri yang tak terungkap.
(Di angkat dari pengalaman pribadi penulis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar